Aku memang pecinta lelaki
Namun ku bukan buaya
yang setia pada seribu pria
ku hanya mencintai dia
Aku memang pecinta lelaki
Yang sangar seperti dia
biasa
Biasa biasa biasa
Itu yang ku inginkan
Biasa biasa biasa
Itu yang ku harapkan
Biasa biasa biasa
Bisakah aku biasa
Biasa dihadapannya
Sementara hatiku tak biasa
Tak biasa dihadapannya
AKu.......ingin
BODOH TOLOL BEGO
Bodoh bodoh bodoh bodoh
Benar benar bodoh
Tolol tolol tolol tolol tolol
Sungguh tolol…..
Bego bego bego bego bego
Sangat tolol sekali
Mata tak melihat
Telinga tak mendengar
Hati tak merasa
Mulut tak bicara
Tangan tak bergerak
MATI…..
YA MATI….
Bangun ayo bangun
Tak suka ku melihatmu mati
Bangkit ayolah bangkit
Ku kan terus mendukungmu
Mendorongmu
Dengan segala ketidak berdayaanku
Semoga berhasil
WONG JOWO NGGONE SEMU
Lembah manah
Ing ngarso sing tulada
Ing madya mangun karsa
Tut wuri handayani
Sapa sira sapa ingsun
Mban cinde mban siladan
Nguwongke
Doaku
Allah…Engkau yang maha mengetahui apa yang ada dalam hati ini,
ketidak menentuan juga terombang ambingnya jalan yang hamba tempuh menjadikan
hamba semakin merasa jauh dari yang engkau kehendaki. Sekiranya tidak engkau
tuntun hamba tentulah hamba menjadi hamba yang sangat hina dihadapan engkau.
Allah tolong hamba berilah petunjukmu yang akan mengartarkan hamba kepada
ridhomu. Allah ada banyak hal yang hamba tidak mengerti, tetapi hamba terlalu
cuek dan naif . Allah engkaulah yang sungguh mengetahui dengan apa yang hamba
saat ini butuhkan. Allah tolong hamba ,.. jangan tinggalkan hamba dengan kesendirian yang hamba tidak
tahu.
Allah Allah berilah hamba petunjuk untuk mengetahui apa yang
tersirat dalam firmanmu dan mudahkanlah hamba untuk mempelajarinya/
Allah pada akhirnya hamba hanya ingin
ridhamu.
Ya Rabbi tolong Hamba
hamba hanya ingin ridhamu tetapi hamba
menjauh dari perintah dan anjuranmu.
Allah engkau melihat hamba dan
mengetahui setiap blesitan apapun yang terblesit di hati hamba.
Allah Engkau yang mengetahui apa saja
yang hamba inginkan. Munafikkah hamba dengan apa yang hamba tulis ya rabb?
Allah sungguh hamba tidak mengerti ku
mohon ya Rabb cahaya wahai engkau yang memiliki cahaya.
Allah……………… Hamba memanggilMu … Allah…………………. Hamba …………………
Engkau yang maha mengetahui, maha melihat, maha mendengar, maha mengasihi, maha
pengampun, maha pengasih……..ya arhamar rahimin.Allah Allah Allah Allah Allah
Allah Allah
GANTUNG
Ku harus menemui cintaku
Mencari tahu hubungan ini
Apa masih atau tlah berakhir
Kau menggantungkan hubungan ini
Kau diamkan aku tanpa sebab
Maunya apa
Ku harus bagaimana
Kasih………………
Sampai kapan kau gantung
Cerita cintaku
Memberi harapan
Hingga mungkin ku tak sanggup lagi
Dan meninggalkan dirimu
Oh………..
Detik-detik waktupun berlalu
Teganya kau menggantung cintaku
Bicaralah biar semua pasti
Dan punya hubungan cinta denganmu
Membuatku sakit
Hingga mungkin ku tak sanggup lagi
dan meninggalkan dirimu
LUPA
Ku harus mengingatkan diriku
Mencari sebab lupaku ini
Apa
sebab ku menjadi lupa
Ku coba mengingat masa lalu
Melihat semua kehilafan
Sungguh aku
Tlah berbuat dosa
Allah………
Robbi yang maha melihat
Rabu, 15 Syawal 1429 H 09.00 di kantor MTs Nurul Ummah
DOA UNTUK ATUN
Atun…….
Begitu ku memanggilmu
Dulu kau begitu senang
Setiap kali ku memanggilmu Atun
Bukan
karena ingin menyamakanmu dengan tokoh atun
Dalam ‘si dool anak
sekolahan’
Tapi karena aku sangat
menyayangimu
Dan aku tahu kau pun
menyayangiku
Kita lahir dari darah yang sama
Kita lahir dari rahim yang sama
Kita menyusu dari ibu yang sama
Kita lahir pada hari yang sama di
tahun yang berbeda
Atun………….
Cepatlah
sembuh
Cepatlah
kau bangun
Aku
kangen dengan cubit greteten
Apapun yang terjadi
Kau adalah adekku
Aku adalah mbakmu
Kita
satu
Semoga di hari nan fitri
ini
Allah membersihkan hati
kita
Dari dengki, riya,
nesunan, kemalasan, sreinan
Dan dari segala penyakit
lahir batin
Semoga oprasimu lancar yo ndok………
Amin amin amin
Ya robbal ‘alamin
Ya mujibassailin
Senin, 27 Oktober 2008
SYAWALAN
Hari
ini hari senin. Aku bermaksud mencoretkan catatan kecil, mengabadikan
perjalananku kemarin hari ahad 26 oktober 2008. Perjalanan yang seharusnya bisa
mengobati penyakitku, ‘penyakit akeh nglamun’, tapi apa daya penyakitku
sepertinya sudah sangat kritis, meski sudah ku obati tapi belum juga sembuh.
Sekali terlambat atau tak minum obat maka penyakit itupun kambuh lagi. Ya
semoga catatan ini bisa menjadi obat hati yang mulai meriang lagi.
Ok, perjalanan kali ini akan aku beri
judul SYAWALAN. Karena memang merupakan perjalanan yang sambung menyambung dari
silaturrahim yang aku dan pengurus PP
NURUL UMMAH laksanakan dalam acara syawalan
Pagi yang cerah
Menghenyakkanku dari pembaringan
Alhamdulillah
Akhirnya ku bangun
Dengan Harapan dan doa
Semoga Aku bisa sembuh
Dan……
Allah menurunkan Fadhol serta
Rahmat-Nya
Perjalanan
ini dimulai dengan antri nyetrika. Ya , nyetrika baju seragam pengurus baru
yang berwarna merah hati. Wah panjang banget…deh..hehehehe tapi asyik juga
soalnya ……………..mau tahu aja.
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Sekarang q dah di bis, duduk disamping
nyi ‘Aini. Eit jangan salah , meski dipanggil nyi’, tapi nyi ‘Aini ni kamad
looo……….(emang apa hubungannya)
Bis berangkat sekitar pukul tujuh tiga
puluh, semua berdoa dengan cara masing-masing. Meski dah dikomando tapi ada aja
yang nyebapin nggak kompak. Hehehhee ada ada aja arek pondok ki…….
Tujuan pertama perjalanan kami adalah
Dalemnya mbah Nawawi (Ngrukem). Beliau adalah Romo dari bu nyai Barokah
(pengasuh pondok pesantren Nurul Ummah putri).
_________
Sekarang qt dah sampai di Ngrukem.
Tapi karena bapak-bapak pengurus putra belum rawuh, maka kami pengurus putri
sowan dulu di dalemnya gus Muslim.
(08.00)
Di depan dalemnya gus Muslim kita
menunggu dipersilahkan masuk. Sambil nunngu, terpancar wajah-wajah ceria mb 2 yang
lagi memandang tumbuhan yang tumbuh subur dipekarangan.
“Wah kembange apik tenan…..segere……….”
________-
Kami masuk. Sementara mb2 masuk dengan
jalan pakai lutut, dengan sombongnya aq masuk dengan jalan kaki. (Wah rak sopan
tenan).
Semua duduk dengan pikiran dan hati
masing-masing. Lagu opik pun menjadi soundtrack pisowanan kali ini. Ada Senyum
dan keceriaan yang menutup sebuah gelisahan dan dak dik duk der heheheh… ya
gelisah karena akan menjadi wakil kami untuk matur pada gus Muslim.
Nyi ‘Aini maju mendekat ke tempat gus
Muslim, menyampaikan salam ………..ilakh
Hingga gus Muslim pun menyampaikan
sebuah kalimat yang saat ini menjadi pikiranku
“
SENG PENTING DONGO DINONGO”
Mugo-mugo awak dewe iso istiqomah
ÝÇ ÓÊÞã ßãÇ ÃãÑÊ ﴿﴾
Seng
penting dongo-dinongo, lek neng pondok wae wes ora iso istiqomah, opo mene nek
wes neng omah.
Soooooooooo beristiqomalah
tikkkkkkkkkkkkk!!!
( 08.30) Dalem mbah Nawawi
Begitu kita sampai di gerbang masuk
pondok, Mbah Nawawi dan Mbah nyai sudah masuk mobil hendak pergi walimahan.
Tapi begitu melihat kami datang dari arah utara, simbah memerintahkan pak sopir
untuk berhenti. Beliau keluar untuk mempersilahkan kami masuk, menikmati hidangan
yang sudah disediakan dan minta maaf karena harus segera menghadiri undangan. Tadi
sudah ditungu-tunggu tapi kok nggak datang-datang. Kami pun manut.
Tiba tiba mbah nyai keluar mobil dan
ikut juga mempersilahkan kami masuk. Maka semua penguruspun menyerbu untuk
salaman. Setelah itu kamipun masuk ke musolla bagian utara.
Sebagian mb2 ada yang ke dalem mbah
nyai dan sebagian ada yang ngobrol dan makan-makan di musholla.
Wah
waktunya makan !!!!!
(BERSAMBVUNG)
Rabu, 12 November 2008, di kantor MTs
Nurul Ummah
Di kantor Nyar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Pripuun kabare ? dah kangen ma crita
selanjutnya ya………?
Sebenarnya kulo pengen melanjutkan
crita syawalan kemarin tapi karena catatannya nggak dibawa, maka kali ini kulo
pengen ndamel puisi mawon. Ok ! baca dengan seksama, dan silahkan menebak apa
yang saat ini kulo “rasa”.
Mau tahu kenapa kulo memilih tema
“rasa”? .
Jawabnya karena zaman sekarang ini
sulit menemukan orang yang olah rasanya tajam. Orang yang mengerti akan
keberadaan diri dan orang lain. Orang yang mau bermanfaat untuk orang lain. Dan
tentunya orang yang mau meringankan dan meneduhkan orang lain dalam ketenangan
dan persahabataban yang tulus.
Dan asal njenengan tahu, menurut
sebagian temen kulo niku olah rasane kurang, dan menurut sahabat yang lain olah
rasa kulo berlebihan. Entahlah yang jelas dan pasti kulo pengen lebih baik dan
lebih barokah. Amin
SEPATU
Subuh……….
Ku masih terlelap
Hingga ku bangun untuk menghadapMu
Segala puji
untukMu
Engkau mudahkan
aku mendapat “air”
Dan aku tahu
Engkau tak pernah tidur
Semua berjalan begitu lancar
Membuat hati makin membesar
Hingga ku temukan SEPATUKU kotor sekali
Reflek sang
pemalas berucap
“Sampai kapan
ku harus membersihkanmu tiap hari”
Jelas dan
nyaring satu suara terdengar
“Sampai kau tak
memakaiku lagi”
Aku tersenyum
Aku ingin tertawa
Tapi aku terlalu malu dikata “gila”
Dua suara
datang dari satu orang
Yang jiwanya
sedang pecah
Dan menyatu
kembali karena SEPATU
Kini ku kabarkan kepadamu
Biarkan sepatu berkata
Dengarkan, dan renungkan
Hingga kau menemukan
“Pengabdian butuh pengorbanan”
“Keikhlasan butuh ujian”
“Cinta butuh pembuktian”
Setelah njenengan membaca puisi kulo,
apa yang njenengan tangkap?
Semua begitu jelas, tak butuh
pemaknaan. So tangkaplah apa yang ingin njenengan tangkap, petiklah apa yang
njenengan pengen petik dan ambillah apa yang ingin njenengan ambil. Puisi ini
adalah cerita di pagi ini yang coba kulo ringkas, menjadi kalimat
yang tak bertele-tele.hehehehhe (nyatane iseh bertele-tele).
Sebuah kalimat yang kemarin kulo dapat
dari salah satu buku di perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang perlu
untuk direnungkan dan dimaknai, yaitu:
ÎíÑ ÇáßáÇã Þáíá æ ãÚäÇå ßËíÑ
“Sebaik-baik perkataan adalah sedikit tapi maknanya banyak”
Begitu kira-kira makna kalimat
tersebut. Dan sekarang dah saatnya bersiap-siap untuk belajar dengan anak-anak
di kelas.
SELAMAT MEMBACA
SEMOGA BERMANFAAT
AMIN
Rabu, 28 Januari 2009
Sudah Satu Minggu
Sudah satu minggu
Sejak kau memanggilku
Dengan rasa yang ada ku menjawab
Dan aku tak tahu seperti apa ku dihadapmu
Rasa yang timbul
Menyesakkanku kini
Disaat ragu menodai
Semoga ketenangan itu segera datang
Sungguh aku tak tahu
Apa yang terasa saat ini begitu tak menentu
Aku hanya berharap
Semoga berakhir dengan indah dalam Ridho-Nya
Aminn
Kamis, 29 Januari 2009
Pagi ini kulo terlelap maleh, entah
menapa kulo sering kalah dalam setiap peperangan. Namun kulo yakin suatu saat
kulo pasti menang, karena kulo yakin kulo benar.
Hari ini kulo piket guru, banyak jam
kosong. Mboten ngertos kenopo kulo kok ngamuk kale lare-lare kelas VIII, seng
jelas kulo pon berusaha nahan. Mugo-mougo sabarrrrrrrrrrrrr.Amin
Baiklah, curhatnya sudah dulu,
sekarang kulo bade crito. Ceritane ngeten, wacanen seng tenanan. Ok! (mekso)
Rabu ……………..
Pertanyaan itu muncul dengan sendiri
Meski keraguan tak ada, namun tlah
buat gundah
Dan akupun menanyakannya
Saat kata menyapa
Semua terasa beda
Dan yang ada hanya kelu di lidah
Dan tak kuasa bercerita
Bukan ku takut atau meragu
Aku hanya ingin tenang
Selalu saja ada yang iri
Dan membuat hati sedih
Sungguh aku tlah percaya
Dengan kata yang terucap
Itu benar adanya
Karna ku juga merasakannya
Entah kapan munculnya
Yang ku tahu aku tlah percaya
Rabu, 4 Februari 2009 12:21
Rabu lagi
Yaaaaa sekali lagi rabu
Ada apa dengan rabu
Pagi ini ku ingin memulai
Dan ………..
Penghalang itu terlalu tebal
Kabut itu terlalu pekat
Semua begitu berat
Namun ku yakin
Selalu ada yang hawatir
Dan doanya lebih indah dari apapun
Kemalasan yang terbentuk
Kesombongan yang menancap
Kekerasan yang terbangun
Aku ingin menghancurkannya disisa
kekuatan yang ada
Dan aku ingin kembali
Kembali pada diriku yang mengembara
Ku begitu rindu dengan diriku yang
dulu
Tenang dengan Al-Qur’an
Aku ingin kembali……………
Ya Allah……….. tolong hamba
Hamba ingin kembali…………..
Tolong hamba………
Sabar dengan ujian ini
Sabar dengan semua yang kau kehendaki
Karma hamba ingin kembali
Pada kalamMu
Allah tolong hamba
Pada akhirnya
Ijinkan hamba kembali dengan Al-Qur’an
Hamba hanya ingin bersamaMu
Bersama kalamMu
Allah ujian ini begitu berat untuk
hamba
Dan Engkau tahu hamba begitu lemah
Tolong hamba ya Allah
Tolong hamba……….
Biarkan hamba denganMu
Satu Minggu
Sudah satu minggu
Sejak panggilan itu memanggilku
Dengan rasa yang ada ku menjawab
Dan aku tak tahu
Seperti apa ku dihadap panggilan itu
Karna rasa yang timbul menyesakkanku
kini
Disaat ragu menodai
Semoga ketenangan itu segera datang
Sungguh aku tak tahu
Apa yang terasa saat ini begitu tak
menentu
Aku hanya berharap
Semoga berakhir dengan indah dalam
Ridho-Nya
Aminn
Hijau
Seindah hijau taman
Seperti itu yang kurasa
Hanya saja ada kecamuk
Yang tak kunjung reda
Aku hanya ingin ketenangan
Ketenangan yang tinggalkan raga
Karna ku ingin Tenang
RABU
Rabu ……………..
Kata itu muncul dengan sendiri
Takutku membuat tak tenang
Dan akupun menanyakannya
Saat kata menyapa
Semua terasa beda
Dan yang ada hanya kelu di lidah
Dan tak kuasa bercerita
Bukan ku bimbang
Aku hanya ingin tenang
Tenang yang tidak melenakan
Tenang yang tak membuatku seperti di
awan
Sungguh aku tlah percaya
Dengan kata yang terucap
Itu benar adanya
Karna ku juga merasakannya
Entah kapan munculnya
Yang ku tahu aku tlah percaya
Dan egoq mendesak bendungan
Karma hujan yang terlalu deras
Dan kini hari telah berganti
Berganti atas kehendakNya
Agar kehidupan tetap berjalan seimbang
Menjadi rahmat seluruh alam
Allaahu khoirun haafidhoo wahuwa
arhamur roohimiin
Sabtu, 21 Februari 2009
Assalamu’alaikum
Heeeeeeeeee
Rasanya aq ingin tertawa melepas
segala yang terasa
Begini ceritanya
Sebelum
kulo bercerita, pripon kabare jenengan? Sae to?
Alhamdulillah………………..
Rabu 15 April 2009
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah…………kita bertemu kembali
Hamper karo tengah sasi geh kadose,
awak dewe mboten kepanggeh. Alhamdulillah tese saget bersua. Alhamdulillah
Pripon Kabare ? rak sae to? Geh
alhamdulillah kulo sekeluargo sehat wal ‘afiat mboten wonten alangan setunggal
punopo.
Ok……. Pagi ini kulo bade cerito mawon,
geh.
Ndek dalu kulo pengen banget nulis,
pengen banget saget garap skripsi, pengen banget saget konsentrasi. Tapi duko
geh kok angel banget. Nah disaat seng ngoten niku wau, pas kulo ten kamar A2,
ten mejo wonten buku seng sampule dadosake kulo pengen maos.
Judul bukune inggih meniko “Menjadi
Kaya dengan Menulis”. Karangan RS. Rudatan. Saat kulo maos buku niku, terblesit
ten atine kulo untuk menjadi seorang penulis yang ‘Tenang’. Penulis yang
menulis bukan karena uang, tapi karena mengikuti apa yang dikata oleh hati.
Jarang sekali kita bertanya sebenarnya
apa sih yang diinginkan oleh hati kita? Apa sih yang menyebabkan dia sering
berubah-ubah. Kadang dia bahagia, kadang dia sedih, kadang dia cemas, kadang
dia tenang, dan sebagainya sebagainya. Apakah gerangan yang menyebabkannya.
Ok……………
Sebelum dilanjutkan cerita tentang
“Hati”, kulo sampekan makna pengaosan rabu pagi hari ini
Saat ku bangun karena sebuah janji
Ku berdoa semoga aku bisa melalui hari
ini dengan lebih baik
Kudengarkan lantunan surat Al-A’la dan
surat Ad-Duha dari calon khotimat juz ‘Amma dengan hati bergetar
Karena sudah lama terasa aku tak
melafadkannya
Saat semua telah selesai
Kucoba menangkap sayup hikmah dari
balik tembok kantor
Pengajian tafsir sofwatut tafasir
Sebuah kalimat yang menelusup lewat
celah jendela
Diantara kain-kain bergantungan
“Hati adalah sebagai sumber ilmu
pengetahuan”
Saat hati berfikir maka dia melakukan
proses memahami
Dalam memahami, hati tak mau
terkotori, tak mau ternodai, karena itu “jagalah hati agar selalu bersih”
Beruntunglah orang-orang yang mau
membersihkan jiwa dan hatinya
Hati tak pernah bohong, maka jika dia
dibohongi atau diajak untuk bohong maka sumber ilmu itu menjadi rusak, hancur,
terluka, dan lisanpun tak kuasa menterjemahkan apa yang dia inginkan.
Saat lisan sudah tak mampu
membahasakan hati, lalu bagaimana dengan mereka, orang-orang yang telah
menghafalkan alqur’an saat mereka telah melakukan kebohongan
Bagaimana mereka akan dapat melafadkan
apa yang ada dalam hati mereka ? bagaimana mereka akan dapat menjaga suatu yang
suci di hati mereka, suatu yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang bersih,
orang yang suci jiwanya…….?
Ya Allahhhhhhhhhhhhhhh
Ampuni hamba karena telah berbohong
Berbohong pada diri sendiri
Berbohong dengan hambamu yang kau
sayangi
Berbohong pada Engkau
Sedangkan Engkau telah mengetahuinya
Wallahu ‘Aliimun Bidzati Al- Shuduur
Astaghfirullahal “adhim………………
Kawan ……….maaf ku tak kuasa meneruskan
cerita ini. Aku tak tahan dengan perang ini………..aku lemah aku lemah………
Ijinkanku mengakhirinya…………..karena
aku hanya ingin MENANG walau belum bertarung. Tapi……….bagaimana aku bias dikata
menang kalau aku lari dari medan
pertarungan dan tak punya lawan.
Baiklah ………aku akan bertahan………….untuk
bercerita. Apalah arti ketakutanku, jika aku harus kalah.
Oke………lanjut. Tutuk endi yo mau………hehe
dadi lali tooooooooo.
Berbicara tentang LALI, kulo dados
emot sebuah pesan dari seseorang yang begitu mencintai Al-Quran, pesan itu
adalah…….
“Allah akan membuat engkau lupa
terhadap Al-Quran dan tak mampu berbicara jika kamu BERBOHONG”
Ya……..bohong. bohong bohong bohong……..
AAAAAAAAAAAAAaaa
Kenapa bohong…..kenapa harus bohong
yang menjadi penyebab seorang menjadi lupa….
Kenapa penyebab lupaku adalah bohong,
suatu yang sering aku lakukan meski itu suatu permainan dan banyolan.
Ya………aku masih ingat dulu mbah Ahmad
pernah ngendiko
“Guyuo, Ndagelo, Gojeko tapi ojo GORO”
Kenapa pesan itu tak selalu kuingat,
kenapa pesan itu hadir saat aku telah lupa……..
Allah……….apa yang harus hamba
lakukan………….
Hamba ingin kembali………….
Kembali bersih……………kembali bersama
kalamMu
Allah kulo penegen saget ngaos
male…………
Astaghfirullah…………….
Alhamdulillahhhhhhhhhhhhhhhh
Pon ceritane riyen………sampun……….
Wassalamu’alikum Wr. Wb
Gelap
Gelap tak
berarti hitam
Terang tak
berarti putih
Maka biarkan
mereka berkata
Dan hati ini
akan terus bergerak
Ketika fajar
telah terlihat
Adakah yang tak
melihat terang
Ketika senja
telah datang
Adakah yang tak
merasakan dingin
Aneh….
Kenapa perasaan
itu timbul dan pergi seperti angin
Kekuatan tuk
menghindar terlebur dalam panas
Hingga mudah
terpelanting lagi
Aku ingin
terbang bebas dengan senyumku
Bukan tawa yang
menyesakkan penglihatan
Bukan pula
tangis yang menyumbat
Aku hanya ingin
tersenyum puas dalam ketenangan
Masih ada
harapan yang tertinggal
Karna mentari
masih kan datang
Menghampiri
diri yang jatuh
Untuk
mengangkatnya dari lobang dan batu
Tersenyumlah
Terkabullah
Bahagialah
Dan
bersyukurlah
Cerita Cinta
Muthi’
Jatuh cinta
membuat mata menjadi tak mampu membedakan gelap dan terang.
Karma yang
bergerak bukan lagi akal, tapi hati dan perasaan.
Kala dia telah
menghampiri, semua terasa tak berarti.
Kala telah
menyelinap, tak mau dia pergi
Semua terasa
panas membakar dada
Karna api telah
menjilat
Seakan
batu-batu terlempar di atas kepala.
Wahai engkau
yang sedang jatuh hati
Sadarlah bila
engkau akan mati
Wahai engkau
yang sedang jatuh cinta
Sadarlah bahwa
engkau akan segera kembali
Dan akan
dimintai pertanggungjawaban
Tahukah kau ada
setetes embun yang menghilangkan dahaga
Dari sahabat
yang tulus mencinta
Saat sahabatnya
sedang sakit cinta
Dan dengan
telaten menyuapi serta membantunya berjalan
Kini ku
kisahkan embun itu
“Yakinlah Allah
punya yang terbaik buat kita”
“Beri………
yakinlah Allah sudah memberikan qt jodoh yang sesuai, suami yang bias mengayomi
qur’an kita, ilmu kita, dan martabat kita.”
‘Pesen bapak
kowe kudu bersikap dewasa, orang tua hanya mendoakan semoga mendapat jodoh yang
cocok dan terbaik Amin”
“Semua
tergantung bagaimana u bisa mengaturnya”
Alhamdulillah
………….
Semoga Allah
mengumpulkan kita sebagai hambanya yang bertaqwa
“Teman-teman
karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang
bertaqwa. Wahai hamba-hambaku! Tidak ada ketakutan bagimu pada hari itu, dan
tidak pula kamu betrsedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
kami dan mereka berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan
pasanganmu dan bergembiralah.” (Al-zukhruf: 67-70)
Saat
tiba-tiba Q Ingin Menikah
Saat
pagi datang
Hatiku
mulai panas, sesak, tak menentu
Q
bolak-balik
Gila…mungkin
Lalu
ku putuskan untuk bertanya……..
“Fas
aluu ahladzzikri Inkuntum La Ta’lamun”
Dan
kutemukan jawaban
“Menikah”
Kebingungan
seperti masih rindu padaku
Tak
mau dia segera pergi
Kemudian
ku putuskan bertanya lagi
“Bagaimana
menurutmu kalau aq menikah sekarang”
Dan
kuperoleh tanggapan
Jangan……….resikonya
tinggi
Jangan……..
berfikir sempit seperti itu
Jangan
……….kepikiran yang kesana-sana dulu
Jangan
………..berputus asa dari rahmat
RASA
Hai rasa………
Apa kabar…..
Bagaimana
kabarmu sekarang
Adakah masih
menggebu-gebu…..
Atau sekarang
sedang sekarat
Kau ini………..
Seperti kena
karma
Dulu kau
mengejek…….dan menganggap hina
Sekarang
akhirnya juga mengalami
Rasa yang
menyesakkan
Rasa yang tak
bisa dimengerti…….
Rasa yang
membuat seluruh sendi lolos
Rasa yang
membuat ‘sang angan’ bebas terbang dan menyanyi
Rasa yang tak
lagi membuat pemiliknya konsentrasi dengan yang ada dihadpan
Karma yang ada
hanya bayang semu yang pujaan
Kini waktu tlah
siang dan hamper sore
Cepatlah bangun
dari pembaringan
Bergegaslah
bangun untuk bersihkan diri dan menghadapNya
Sudah lama kau
tak menghadapNya
Terlalu lama
kau tidur dalam buaian mimpi yang hitam
Ayolah
bangun…..jangan kau kalah dalam kasur
Ayo bangun…………
Yakinlah masih
ada harapan untuk lebih baik dan bermanfaat
Biarkan rasa
itu pergi dengan senyum kekalahan
Karma rasa itu
bukan yang sebenarnya
Yang ada hanya
rasa penasaran dan rasa tak terpuaskan
1 mei 2006
Ya
Rabbi Sungguh cepat
Wallahu
Sarii’ul Hisab
Ya
Rabbi pemberi petunjuk
Wallahu
Yahdii man Yasyaa’
Ya
Rabbi pembuka Hati
Ya
Fattahu Ya ‘Aliim
Ya
Allah sesungguhnya engkaulah pemberi segala
Innaka
Antal wahhab
Ya Rabbi wa Yaa
Qurrota ‘Aini Muhammadibni ‘Abdillah
Dulu “mereka’
khawatir dan meragukanku
Sekarang mereka
percaya padaku
Tapi aku ragu
dan takut dengan diriku
Aku takut jauh
dariMU
Aku takut
menjauh dariMu
Sementara
banyak tangan menarikku………
Menyeretku
dariMu
Wahai Engkau
yang maha mengerti dan memahami
Wahai Engkau
yang maha mengasihi
Wahai Engkau
yang maha bijaksana
Wahai engkau
yang maha memberi
Sebagimana aku
tak pernah Engkau paksa
Maka ku tak
berani memohon
Tapi kemana aku
memohon
Selain hanya
padaMu
Ya
Syifa’ ku tertusuk panah
Allah,
hatiku sering sakit
Sakit
hati dan membuatku sering
Sering
marah sering kesal
sering
mengeluh sering ngresulo
Sering
mencaci sering menyalahkan
Maka
izinkan aku memohon
Sembuhkan
penyakitku
Ya
Syifa’ ku tertusuk panah
Rahasia
Seng Penteng Ekhlas
Rahasia seng
penteng ekhlas
Kudu nompo kang
dadi kehendae pengeran
Kudu syukur
pawewehe pengeran
Saben bengi
melean kanggo nderes Qur’an
Gelem ngala
karo liyan
Wajah sumringah
naliko ketemu kancan
Kabeh penggawe
dilakoni tenanan
Diniyati golek
ridane pengeran
Ora golek
pujiane kamanungsan
Ora seneng gawe
gelane wong liyan
Ora nyengit
nanging kudu loman
Ora sombong ora
ngamuan
Eleng-eleng
Rahasia seng
penteng ekhlas
Ekhlas ki angel
Kudu dilatih
lan dikulinakke
Ekhlas ki abot
Mergo butuh
ujian lan pembuktian
Eleng-eleng
Kabeh ki wes
dipesti deneng pengeran
Mulo podoho
tawakkal sak ba’dane ikhtiyar
Jo mong
ngandalke dongo lan adat-adatan
Pengeran ki
duwe kehendak lan kekuasaan
Mongko podo
ngrosoho asor neng ngarep pengeran
Eleng-eleng
Dadi wong jo
akeh omongan
Ben ora akeh
kekeliruan
Cacate wong
didelok songko akeh salah omongan
Sering blenjani
karo wong liyan
Akeh guyon akeh
mangan akeh turunan
Eleng-eleng
Seneng ki keno
wae
Nanging jo
nemen-nemen
Geteng yo
keno-keno wae
Nanging jo
nemen-nemen
Mergo ati ki
gampang diwalek pengeran
Eleng-eleng
Akeh wong
menang sebab ngalahe
Akeh wong kalah
sebab sembrono lan gumedene
Akeh wong sedih
sebab lali tujuan
Akeh wong
bingah sebab akherat dadi tujuan
Seng penting
ekhlas atine…………
Rahasia seng
penteng ekhlas………
Kordi
(Syukor Dadi)
Kordi………Bumbu
deplok
Kordi…………….irisan
jangan
Kordi…………...jangan
lompong
Hhehehehe………………getar
yooo
Kordi
……………………….gawe kopi
Kordi
………………….….tempe goreng
Kordi
…………………..…campor-campor
Kordi…………………………...umbah-umbah
Kordi………………………………..…resik-resik
Kordi
……………………………………...iso ngetik
Kordi……………………………………...iso
rampung
Kordi
…………………………………………..…laporan
Kordi
………………………kordi….…………………..kordi
Kordi
………………………………………………..syukor dadi
KINANG
Kinang………….
Apa
kau tahu apa itu kinang
Kinang
simbah……….
Kinang
membuat simbah akrab dengan sang cucu
Kinang
membuat simbah betah di rumah
Kinang
hawa semakin manis
Kinang……….
Cobalah
kinang…………….
Dan
rasakan sensasi kinang………….
Kinang…..
Jangan
sekali kau remehkan
Kinang
simbah sangat berarti
Kinang……
Saatnya
berkinang-kinang
Karma
fajar segera tiba
Kinang……
Bangunlah………..
Agar
udara segera sejuk dengan kinang
Cerita Puisi Tanpa Judul
Ada cerita
Puisi tanpa judul
Panjang dan membosankan
Akhirnya aku potong
Ada puisi
Cerita tanpa judul
Pendek dan membingungkan
Akhirnya aku sambung
Cerita dan puisi itu sama
Sama-sama tak berjudul
Karma itu aku beri judul
Cerita puisi tanpa judul
Merapi
Merapi……….merah
Gagah
……………tinggi
Angkuh…………….pandangannya
Gersang…………..hatinya
Dingin…………….kulitnya
Galak………..perangainya
Kejam…………..ucapannya
Tapi…………..
Merapi tetap
lemah yang tak berdaya
Bergerak bukan
karena kehendaknya
Dia hanya
menjalankan titah
Menguji manusia
yang lupa
Merapi …………
Pada dasarnya
me………….rapi…………
Hehehehe…………
Bu Nyai
Bu……………
Panggilku dalam
hati
Lirih tak
terdengar bibir
Bu…………
Panggilku lewat
mata
Lembut tak
terlihat wajah
Bu………….
Panggilku
dengan isyarat
Halus tak
tersentuh tangan
Bu……..
Panggilku dari
kamar
Sering tak
terhitung angka
Bu……….
Panggilku
dengan doa
Semoga HAJI
MABRUR
Desa
Anak Zaman
Mereka
berlari dari rumah
Mencari
angan di dunia maya
Merebut
masa bermain di kali
Merebut
tangan bergandeng
Sawah
meringis mengejek
Jangan
harap fajar datang cepat
Terik
panas masih enggan pergi
Dan
angina begitu malas berhembus
Sabtu 00.00 22 November 2008
Rapat
Guru
Ini
adalah awal pertama
Q
mulai belajar rapat
Rapat
sebagai guru matematika
Kalau
bukan karena atas rahmatMu
Tentunya
q tak dapat kendalikan lidah tak bertulang ini
Banyak
hal rasanya ingin ku muntahkan dengan segala rasa yang ada di dada
Dan……………
Kata
itu tercekat di pangkal leherq
Saat
q mulai ingin mengungkapkan
Semua
lepas terbang
Yang
ada hanya rasa ingin pamer
Dan…………..
Sekali
lagi Kau ingatkan q
Untuk
menahan apa yang terasa dan bersabar
Engkau
lebih tahu apa yang baik dan pas untuk q ungkapkan
Dan
…………..
Engkau
tunjukkan sebagian hal yang harus aq renungkan dan pelajari
Tentang
makna dari matematika yang q ajarkan pada murid
Adakah
q tetap di jalanMu
Ataukah
sudah lupa posisi dan fungsiq
Allah
jangan tinggalkan q di dunia sendiri
Sendiri
dalam memaknai
Setiap
cerita perjalananq
Karma
q terlalu bodoh
Akalq
terlalu pendek
Jiwaq
terlalu kering
Mataq
terlalu lemah
Untuk
sekedar melihat Rouf dan Rahimmu
Allah ……………….
Allah…………………..
Allah………………..
Lirih
sekali terucap
Disisa-sisa
waktu
Pesantren yang
dipimpin oleh seorang kiay lebih baik dari pada dipimpin sebuah yayasan
Ketaatan
seorang anak pada perintah seorang guru tergantung seberapa terlihat ketaatan
seorang hamba kepada Rabbnya
Keinginan nafsu
dalam melampiaskan apa yang diinginkan dipengaruhi oleh seberapa banyak makanan
halal yang masuk ke dalam tubuhnya
Adalah hal yang
wajar jika mata ingin melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya
Begitu pula
keinginan telinga mendengarkan apa yang belum pernah didengarnya
Akan tetapi hal
yang sangat aneh apabila ada orang yang memilih jatuh pada lobang yang sama
sementara diapun dengan suka rela menjatuhkan diri ke dalamnya
Keinginan untuk
segera kembali terhalang kabut yang begitu tebal.
Hingga tak
terlihat jalan di depan
Adakah sinar
yang dapat melenyapkan kabut tersebut
Selain Engkau
ya Allah yang telah menciptakannya
Jum'at, 16
Januari 21:25
Alhamdulillah……..
Tiada kata
seindah Alhamdulillah
Begitu dahsyat
Begitu sejuk
begitu syahdu
Semua berada
dalam cintanya
Allah…………
Hariku semakin
indah
Hariku penuh
gejolak warna
Hariku penuh
pesona
Alhamdulillah
Allah……….
Cinta dan kasih
sayangMu menentramkanku dalam dingin
Dingin tubuhku
yang rapuh
Dan Kau
selimutiku dengan keyakinan
Alhamdulillah
Allah……….
Engkau telah
melihat dan menjagaku
Menenangkanku
Menentramkannku
Mengingatkanku
Menyapaku
membelaiku
Alhamdulillah
Allah ………
Hamba begitu
malu dan takut menghadapMu
Masih banyak
hal yang hamba sepelekan
Dan engkau tahu
hamba terlalu cuek
Sungguh ya
Allah hamba berharap menjadi hamba yang kau kasihi
Allah…………
Engkau tahu
hamba hanya ingin ridhoMu
Sedangkan
Engkau lebih tahu apa yang terjadi sesungguhnya dengan hamba
Allah.
Tolong hamba
Begitu inginnya
hamba selalu didekatmu
Karma hanya didekatMu
hamba benar-benar milikMu
Allah ampuni
hamba…..
Engkau tahu
seberapa besar dan hitamnya jiwa hamba
Allah bagiman
dengan Al-Qur'an hamba.
Hamba semakin
merasa jauh
Ingin hamba
kembali ….
Dan engkau tahu
ya Allah……..siapa sebenarnya hamba
Jum'at 20 Februari 2009
Jum'at 20 Februari 2009
Selamat malam
Selamat pagi
Selamat siang
Selamat sore
Selamat Tidur
Hai kawan,
adalah hari ini, aku berkata dengan keras.
Ahad, 19 April 2009 Kantor MDNU 08:40
Debat Lathifah
Roriqotul Lathifah :
"Tik……………."
Lathifatul Muthi' :
"Ya……….. ono opo?"
Roriqotul Lathifah :
"Wes apek rung atine?"
Lathifatul Muthi' :
"Maksude…..?"
Roriqotul Lathifah :
"hehhe…. He,pean kok galak men to?"
Lathifatul Muthi' :
" Sopo seng galak…ono opo to?"
Roriqotul Lathifah :
"ora ono opo-opo….Cuma tekok…kok ketok peteng…"
Lathifatul Muthi' :
"Sok perhatian tenan…"
Roriqotul Lathifah :
"He, sejak kapan ne pean judes ngono…heheh?"
Lathifatul Muthi' :
"Pean ki nyapo to….?"
Roriqotul Lathifah :
"Tik….tik….susah kok dirumat…kurang kerjaan wae"
Lathifatul Muthi' :
"Nek pengen seneng ki yo pancen kudu susah disek….."
Roriqotul Lathifah :
"Heheh….kata-kata songko endi ee? Kok tambah pinter"
Lathifatul Muthi' :
"Yo ono….."
Roriqotul Lathifah :
"Yo lha mesthi ono…"
Lathifatul Muthi' :
"Fiq..tumben.."
Roriqotul Lathifah :
"Tumben opo?"
Lathifatul Muthi' :
"Tumben kalem….lagi nyapohe?"
Roriqotul Lathifah :
"Aq lagi sedih…."
Lathifatul Muthi' :
"Lha…jebule…seng peteng ki pean To…?"
Roriqotul Lathifah :
"Hehehe…."
Lathifatul Muthi' :
"He, malah guyu…"
Roriqotul Lathifah :
"Pean ki lucu…."
Lathifatul Muthi' :
"lha kok….?"
Roriqotul Lathifah :
"Heheheh"
Lathifatul Muthi' :
"Lha, guyu mene…hehhe"
Roriqotul Lathifah :
"lha kok pean melu-melu guyu…?"
Lathifatul Muthi' :
'aneh….?"
Roriqotul Lathifah :
"Hiyo Aneh….."
Diam. Tak bersuara
Tak ada kata keluar
Pergi begitu saja
Lathifatul Muthi' :
"Fiq….pean sedih kenopo he?"
Roriqotul Lathifah :
"Aq sedih mergo pean ki lagi sedih…."
Lathifatul Muthi' :
"lagi sedih? Emang aq lagi sedih opo….?"
Roriqotul Lathifah :
"Lhah mboh yo…"
Lathifatul Muthi' :
"Sopo seng sedih….wong aq gak sedih kok…"
Roriqotul Lathifah :
"Yo wes….nek pean gak sdih aq yo rak sedih…"
Lathifatul Muthi' :"heh"
Roriqotul Lathifah :
"Nyapo he kok ambekan gede? Tik…gak sah ngapusi!"
Lathifatul Muthi' :
"Ngapusi…ngapusi opo?"
Roriqotul Lathifah :
"Hehe…to ketok nek ngapusine"
Lathifatul Muthi' :
"Sampean ki ngomong opo to….?"
Roriqotul Lathifah :
"Yo wes nek gak gelem crito…."hah
Diam lagi….
Ada kabut tipis menghalangi mata lathif untuk melihar Rofiqy
Dan keraguan mencurahkan segala rasa
Karena lathif merasa
Bahwa tiada yang tersembunyi
Tiada yang samar
Semua telah diketahui
Oleh dzat yang maha mengetahui
Tapi kenapa
Ada rasa takut
Ada rasa berat
Ada rasa gelap
Ada rasa yang tak dimengerti
Padahal semua telah dipasrahkan
Dan sekali lagi lathif tidak mengerti
Kenapa kenapa kenapa kenapa
Ada apa ada apa ada apa
Lathifatul Muthi' :
"Fiq…."
Roriqotul Lathifah :
"he……."
Lathifatul Muthi' :
"Aku ki kenpo to jane…kok koyo ngene?"
Roriqotul Lathifah :
"Emang pean kenopo?"
Lathifatul Muthi' :
"Aq gak ngerti
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Roriqotul Lathifah :
Lathifatul Muthi' :
Lathi
Lathi
Lathifatul Muthi'
11:20
SAYEMBORO
Adalah
Jamilah seorang gadis yang pendiam dan suka menyendiri. Sejak kecil, jarang
sekali terlihat bermain-main dengan teman sebayanya. Yang aku tahu dia malah
lebih banyak berkumpul dengan anak-anak
yang jauh lebih tua. Hari-harinya disibukkan dengan belajar dan belajar. Hingga
tanpa terasa usianya telah berkepala dua. Namun dia belum juga menyadarinya.
Adalah
Nashihah adik dari Jamilah. Usianya saatu tahun lebih muda dari mbak yunya. Dia
gadis yang ceria, grapyak, sukanya bermain dan nonton TV. Dibanding dengan mbak
yunya, Nashihah jauh berbeda, bagai timur dan barat. Bagaimana tidak, dilihat
dari segi fisik, jamilah cantik, putih, tinggi semampai, punya lesung di pipi,
dan suaranya yang merdu, membuat siapapun yang mendengar tentu mengalami
kesulitan untuk tidur nyenyak karena selalu teringat. Berbeda dengan nasihah,
kulitnya hitam, wajahnya biasa-biasa saja, tak ada yang istimewa, paling juga
gigi moyongnya paling, pendek(tapi juga gak pendek-dan tentang suara….heheh
keras dan jempling.
Adalah pak
Muri seorang tukang plitur yang telah
melalang buana ke seluruh pelosok nusantara untuk mencari nafkah demi
keluarganya tercinta. Tubuh yang hitam kerempeng karena sering dipanggang
mentari, gigi yang kekuningan karena rokok yang tak pernah lepas dari bibir
hitamnya, juga tatapan matanya yang tajam, membuat pak muri semakin ditakuti
oleh siapa saja terutama Jamilah sang putri pertama. Sebenarnya pak Muri bukan
laki-laki yang galak tetapi setiap orang yang berbicara dengannya akan
tertunduk dan gemetar karena suaranya yang keras dan besar. Ditambah dengan
sorot mata yang menusuk maka tak seorangpun berani membantahnya
Rabu, 22 April 2009 07:50
Assalamu’alaikum…….
Ketemu lagi dengan saya dalam acara
crito-crito, dongeng dongeng.
Ok………..pagi ini ada cerita baru
tentang ‘ROFIQY’
Cerita ini aku tulis pada tangagal 16
April 2009 di kantor MDNU Pi sekitar pukul 06:30.
Alhamdulilallah………aq bangun
Semoga hari ini menjadi lebih baik dan
bermanfaat. Pagi ini rasanya ingin segera menulis. Menulis tentang apa saja,
dan aq putuskan untuk membuka kamus terlebih dahulu. Ku buka kamus, karena aku
ingin mencari makna dan pesan yang tertinggal dari nama yang baru aku cipta “Rofiqotul
Lathifah”
Sebenarnya aq merasa aneh dengan nama
itu. Kenapa nama itu yang muncul, bukan yang lain.
Setelah aku buka kamus, maka aku
temukan makna dari ‘rofiqotun’ dan juga makna ‘lathifah. Dua kata
itu mempunyai makna yang sama yaitu ‘yang lemah lembut’
Ya………kehadiran rofiqoh memang
sangat lembut, tak terasa tapi selalu ada, menemani setiap saat.
Arti yang lain dari Rofiqoh
adalah kekasih atau pecinta.
Ya………mungkin ini juga menggambarkan
bahwa saat nama ini tercipta, aku memang sedang mendambakan seorang teman yang
akan menjadi pendamping hidupku, yang siap menjagaku setiap saat, membimbingku
untuk semakin mendekatiNya
Hahaha, dan………..yang mengejutkan serta
membuatku tersenyum malu adalah saat ku menemukan makna lain dari lathifah.
Lathifah mempunyai arti lain yaitu kejenakaan, perkataan yang lucu
Heheh….jika ini ditafsir gatuk
matukkan, maka lathifah (aq) memang suka bercanda dan kalo ngomong seringnya
gak nyambung sehingga banyak dari temen-temen yang bilang ‘sampeyan ki lek
ngomong lucu ya’. Bahkan ada juga yang berkomentar ‘iki ki bahasa planet endi
ya? Kok aneh temen’
Ya……….’Rofiqotul Lathifah’
Suatu fenomena baru dalam kamus
kehidupan dan jiwaku
Menggodaku untuk sering bercanda
Menemani sisa-sisa kehidupan di dunia
yang penuh dengan gurauan dan permainan
Semoga kehadirannya membawa manfaat
dan barokah
Sehingga diujung usiaku ini
benar-benar menjadi umur yang barokah dan manfa’at, tidak sia-sia
Allah……………
Aku yakin……apapun yang Engkau ciptakan
untukku tiadalah sia-sia, semua mengandung hikmah dan pelajaran dan hamba tak
sepandai itu untuk memahaminya, karena itu..ya Allah, berilah hamba petunjukmu
untuk memahaminya dengan apa yang Engkau kehendaki. Amin
25 Mei 2009
Assalamu’alaikum……..
Alhamdulillah……..pagi ini aq bangun,
tidur molor,
Ya…….suatu prestasi tersendiri buat
seorang muthi’ sepertiq
Ya…….aq bangun saat azan berkumandang,
dan lagi-lagi aq terlambat sholat berjama’ah…………….yaaaaaaaaaaaa
Sebenarnya ada hal lain yang ingin aq
ceritakan sobat, aq tak tahu kenapa aq begitu ingin menceritakannya, tapi
sepertinya keinginanq ini lagi-lagi menjadi perdebatanq dengan rofiqy,
Ya pagi ini aq berdebat lagi dengan
rofiqy, tentang mimpi di ujung pagi
0 komentar:
Posting Komentar